saya: "pah, artis apa yang kekeuh kalau melakukan sesuatu dengan tekad tinggi"
papa: "apaan ini? artis lokal atau luar?"
saya: "lokal"
papa: "...."
papa: "ga tau deh nyerah"
saya: "NIAt DiNIATIn"
papa: "ah gak nyambung sih"
2 jam kemudian
saya: "pah, tau daeng tata kan?"
saya: " yang iga bakar itu loh"
papa: "apaan sih? gak nyambung"
saya: "loh apaan yang gak nyambung?"
papa: "iya, daeng tata sama iga bakar"
saya: "yee, orang ini nama tempat makan konro"
papa: "terus.."
saya: "iya yang di daerah tebet"
saya: "cobain deh, katanya yang punya artis Hollywood loh"
papa: "Oya?"
saya: "iya, itu loh"
saya: "si.."
saya: "keanu RIBS"
papa: "AH"
terimakasih kepada tebakangaring
jengkel dengan dunia seni.
"gila, karya dia laku 50 juta ya"
kanvas ukuran 120x90 itu
akhirnya berada dalam genggaman seorang kolektor kaya
mencoba menjadi orang awam saya bertanya.
what makes it so special?
tentu saja proses dan ideologi yang ada di dalamnya, katanya.
maksudnya proses apa?
menjilat kurator?
membuka percakapan dan memperluas jaringan?
ideologi asal bapak senang?
selera pasar?
lalu apa hasil konkrit yang bisa saya berikan kepada masyarakat sebagai seniman?
saya merasa seperti seorang 'golput' kebanyakan
tahu apa yang tidak dimaui
tapi juga
tidak tahu apa yang dimaui
inilah buah yang dipetik akibat dipupuk Tugas Akhir dan disiram insomnia.